Agen Bola, masih dalam masa berkabung, kini publik Inggris harus mendapat penghinaan cukup besar. Ejekan ini terjadi pada saat pertandingan Conference EUFA League, yakni pertemuan antara Shamrock Rovers dengan Djurgarden (09/09/2022). Pertandingan ini berlangsung tak lama sesudah kematian Ratu Elizabeth II.
Melalui tribun penonton, para pendukung klub Irlandia (Shamrock Rovers) menyanyikan lagu “Baby Give It Up” yang sudah di ubah menjadi lirik mengejek kematian Ratu Elizabeth II. Dengan menyanyikan lirik “Lizzy in a box, in a box!!” secara berulang-ulang, memiliki arti “Lizzy berada di dalam kotak peti”. Penggunaan dari kata Lizzy ini di artikan untuk sebutan kecil Ratu Elizabeth II.
Hal ini tentunya langsung mendapat kecaman dari pihak publik Britania Raya, Inggris. Dimana mereka mengutuk pemimpin dari tindakan tersebut. Sedangkan klub Shamrock Rovers juga sangat menyesalkan tindakan tersebut, dan mencekam para pelakunya.
Shamrock Rovers juga menjelaskan bahwa hal tersebut sangat bertentangan dengan nilai dari klub mereka, dan merupakan sebuah perbuatan sangat tidak pantas. Bahkan secara resmi Shamrock Rovers juga mengumumkan hal tersebut.
“Kami (Shamrock Rovers) menyadari adanya nyanyian malam tadi. Nyanyian tidak berperasaan dan sensitif tersebut tidak dapat kami terima, dan sangat bertentangan dengan nilai klub kami.” Tulis Shamrock Rovers.
Agen Bola, Sejarah Perselisihan Irlandia Dengan Inggris
Segala sesuatu yang terjadi tentunya akan memiliki penyebabnya, sama halnya dengan ejekan para pendukung klub Irlandia. Ternyata berdasarkan dari catatan sejarah pernah terjadi perselisihan yang cukup besar antar Irlandia dengan Inggris. Hal tersebut juga terjadi pada masa pemerintahan dari Ratu Elizabeth II.
Ditahun 1801-1922, Irlandia pernah menjadi bagian dari Britania Raya. Walaupun sudah memerdekan diri pada 1922, Irlandia Utara masih berada dibawah kekuasaan dari Inggris, dan hal inilah kemudian meyebabkan terjadi perpecahan wilayah. Kedua kubu ini juga sering mengalami bentrokan, dengan Inggris menjadi penyuplai senjata bagi tentara Irlandia Utara.
Ketegangan dari kedua wilayah ini semakin menjadi besar, hingga pada 1960-an atau di masa pemerintahan Ratu Elizabeth II, konflik mulai memanas dan terjadinya peperangan di antara kedua kubu selama 30 tahun. Hingga di tahun 1998 terjadinya kesepakatan khusus antara Inggris dengan Irlandia, namun konflik yang telah lama berlangsung itu memakan lebih dari 3.000 korban jiwa.
Kejadian tersebut bahkan masih membekas dalam benak masyarakat Irlandia, dan menuding penyebab peperangan tersebut adalah pihak Inggris (Ratu Elizabeth II). Maka kematian dari Ratu Elizabeth II tentunya tidak akan di lewatkan oleh masyarakat Irlandia yang masih menaruh dendam untuk mengolok Britania Raya.
Sobat Agen Bola, tentunya hal tersebut akan mendapat perhatian khusus dari pihak UEFA, dan masih dalam proses penyelidikan.